Di tengah proses produksi industri pangan, ada ancaman hama yang sering luput dari perhatian. Meski tampak kecil, hama bisa menjadi pengganggu utama yang merusak kebersihan, kualitas produk, dan reputasi perusahaan. Bukan hanya soal kerusakan fisik—keberadaan hama menyiratkan gagal menjaga standar higienitas yang amat penting, khususnya dalam industri makanan dan minuman.
- Jenis – Jenis Hama Industri Pengganggu Higienitas yang Sulit Dikendalikan.
- Kerugian dan Dampak Serius dari Keberadaan Hama Pengganggu Higienitas.
Jenis – Jenis Hama Industri Pengganggu Higienitas yang Sulit Dikendalikan.
Tikus menjadi salah satu hama industri yang paling sulit diatasi karena kecerdikannya dalam menyembunyikan diri, kebiasaan menggigit kabel dan pipa, serta reproduksi yang cepat. Mereka dapat masuk melalui celah kecil di dinding dan lantai, merusak alat dan bahan produksi, serta menyebabkan korsleting listrik. Kecoa juga dikenal sebagai hama yang sulit dikendalikan karena mereka bertahan di tempat gelap dan lembap, bergerak malam hari, dan mampu hidup di retakan sempit serta di dalam mesin produksi.
Seringkali mereka membawa bakteri yang dapat mencemari produk pangan, dan sulit ditemukan karena aktivitasnya yang tersembunyi. Semut dapat menjadi hama yang merepotkan. Meski ukurannya kecil, mereka bisa membentuk koloni besar dan menyebar cepat melalui saluran ventilasi, celah lantai, atau kemasan yang bocor. Lalat adalah hama yang dapat membawa mikroba dari permukaan yang kotor ke makanan siap saji hanya dalam beberapa menit.
Mereka terbang bebas, hinggap di limbah, sampah, atau tempat tidak higienis lainnya lalu berpindah ke produk makanan, alat produksi, atau area pengemasan. Rayap, meski tidak langsung mengkontaminasi makanan, bisa merusak struktur kayu pendukung bangunan. Kerusakan struktural ini membuka celah bagi hama lainnya dan air meresap, meningkatkan kelembaban yang mendukung perkembangan jamur dan serangga.
Karena kerusakannya lambat namun progresif, sering terabaikan sampai timbul kerugian yang parah. Serangga penyimpan bahan pangan seperti kumbang tepung, indian meal moth, atau kumbang gandum sangat berbahaya karena mereka hidup langsung dalam stok bahan baku. Mereka melakukan aktivitas yang merusak protein dan lemak, mempercepat kehilangan daya kecambah biji, dan menyebabkan kerusakan rasa dan bau.
Kontaminasi partikel tubuh mereka, feces, dan ekskresi akan memperburuk kualitas produk. Burung dan kelelawar kadang masuk ke area industri melalui ventilasi atau atap yang rusak. Kotoran, bulu, dan sisa hewan tersebut mengandung spora jamur atau bakteri yang bisa jatuh ke dalam produk atau ke area pengolahan.
Karena mereka juga berpindah-pindah, pengendaliannya sulit secara fisik kecuali seluruh akses dibenahi.
Kerugian dan Dampak Serius dari Keberadaan Hama Pengganggu Higienitas.
Kerusakan ekonomi sering kali langsung muncul. Produk yang sudah tercemar hama harus ditarik atau bahkan dimusnahkan. Selain biaya produksi hilang, ada pula biaya pembersihan, fumigasi, dan penggantian bagian mesin atau struktur yang rusak.
Pelanggaran standar keamanan pangan bisa terjadi secara langsung. Hama dalam fasilitas produksi berarti pelanggaran prinsip sanitasi dan kebersihan berdasarkan HACCP maupun regulasi setempat. Dalam ekspor, standar internasional sangat rendah toleransinya terhadap kontaminasi hama; sekali ditemukan, produk bisa ditolak secara langsung.
Peningkatan risiko kesehatan konsumen menjadi ancaman besar jika hama membawa mikroba patogen, kotoran, rambut, atau bagian tubuh serangga dalam produk. Ini bukan sekadar soal rasa atau bau yang berubah, tetapi bisa menyebabkan keracunan makanan, infeksi, atau alergi. Tanggung jawab hukum dan regulasi pun bisa muncul jika konsumen sakit akibat produk yang diproduksi.
Surveilans dan audit eksternal menjadi sorotan apabila hama pernah terbukti ada. Perusahaan bisa kehilangan sertifikasi, ditolak dalam audit keamanan pangan, atau dipaksa mengeluarkan laporan remediasi. Ada biaya dan usaha tambahan untuk memulihkan kepercayaan pihak regulator atau pasar.
Produktivitas juga bisa terganggu. Karyawan mungkin merasa tidak nyaman bekerja di lingkungan yang tidak bersih atau berbau, atau tugas mereka harus dibagi ulang untuk pembersihan ekstra dan pengendalian hama. Mesin atau fasilitas juga bisa rusak jika hama menggigit kabel atau menyumbat ventilasi, yang akhirnya mempengaruhi efisiensi operasional.
Dampak reputasi tak kalah penting. Konsumen yang percaya bahwa sebuah produk bersih aman akan mundur jika ada berita kontaminasi hama. Sekali nama baik tercemar, pasar lokal maupun internasional bisa hilang. Distributor atau retailer mungkin menolak produk dari pabrik tersebut, dengan konsekuensi jangka panjang yang berat.
Baca Juga Artikel
Peran Pengendalian Hama Dalam Food Safety
Jangan biarkan hama merusak reputasi bisnismu!
Yuk, ikuti Zoominar gratis dari Ahlihama dan pelajari langsung dari para ahli bagaimana mengendalikan hama industri secara efektif, higienis, dan sesuai standar keamanan pangan.
Klik di sini untuk mendaftar 👉 www.ahlihama.com/pestalk
Author: Dherika
Editor: Keny
Referensi
Jespersen, L., Lijana, B., Jeff, W., & John, B. (n.d.). Food Safety Culture and Its on Pest Management. Retrieved from https://www.food-safety.com/articles/8946-food-safety-culture-and-its-impact-on-pest-management (Accessed: September 20th, 2025).
Team Shield On Service. (July 25th, 2025). Beware! 7 Most Destructive Building Pests & 100% Effective Extermination Solutions. Retrieved from https://www.sos.co.id/en/news/hama-dalam-bangunan (Accessed: September 20th, 2025).
Trematerra, P., & Fleurat-Lessard, F. (2018). Food Industry Practice Affecting Integrated Pest Management. 12th International Working Conference on Stored Product Protection (IWCSPP), 463, 364-374. DOI: 10.5073/jka.2018.463.083.

